Selasa, 27 September 2016

Jenis-jenis ayam/unggas petelur



1.
    Ayam Ras Petelur

Sudah pernahkah melihat ayam ras petelur secara langsung?
Ayam ras petelur adalah jenis ayam unggul yang induk atau nenek moyangnya merupakan ayam impor yang telah mengalami perbaikan genetik melalui proses persilangan dan seleksi dengan tujuan produksi sebagai penghasil telur. Persilangan dan seleksi dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti sekarang.  Dalam setiap persilangan, sifat jelek selalu dibuang dan sifat baik akan dipertahankan, sehingga terciptalah ayam petelur unggul. Nenek moyang ayam ras petelur merupakan ayam impor. Ayam tipe petelur dapat memproduksi telur relatif banyak dalam waktu yang singkat.
Adapun ciri-ciri ayam ras petelur adalah sebagai berikut:
·                     Mudah terkejut (nervous)
·                     Bentuk tubuh ramping
·                     Cuping telinga berwarna putih
·                     Kerabang kulit telur berwarna putih
·                     Efisien dalam penggunaan ransum untuk membentuk telur
·                     Tidak memiliki sifat mengeram
·           Produksi telur yang tinggi yaitu 200 butir/ekor/tahun, bahkan bisa mencapai 250 – 280 butir/ekor/tahun.
Ayam ras petelur akan pertama bertelur kira-kira pada saat berumur 5 bulan dan akan terus bertelur sampai umurnya mencapai 10-12 tahun.  Pada umumnya, produksi telur terbaik terjadi pada tahun pertama.

Jenis-jenis ayam/unggas petelur



1.
    Ayam Ras Petelur

Sudah pernahkah melihat ayam ras petelur secara langsung?
Ayam ras petelur adalah jenis ayam unggul yang induk atau nenek moyangnya merupakan ayam impor yang telah mengalami perbaikan genetik melalui proses persilangan dan seleksi dengan tujuan produksi sebagai penghasil telur. Persilangan dan seleksi dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti sekarang.  Dalam setiap persilangan, sifat jelek selalu dibuang dan sifat baik akan dipertahankan, sehingga terciptalah ayam petelur unggul. Nenek moyang ayam ras petelur merupakan ayam impor. Ayam tipe petelur dapat memproduksi telur relatif banyak dalam waktu yang singkat.
Adapun ciri-ciri ayam ras petelur adalah sebagai berikut:
·                     Mudah terkejut (nervous)
·                     Bentuk tubuh ramping
·                     Cuping telinga berwarna putih
·                     Kerabang kulit telur berwarna putih
·                     Efisien dalam penggunaan ransum untuk membentuk telur
·                     Tidak memiliki sifat mengeram
·           Produksi telur yang tinggi yaitu 200 butir/ekor/tahun, bahkan bisa mencapai 250 – 280 butir/ekor/tahun.
Ayam ras petelur akan pertama bertelur kira-kira pada saat berumur 5 bulan dan akan terus bertelur sampai umurnya mencapai 10-12 tahun.  Pada umumnya, produksi telur terbaik terjadi pada tahun pertama.








2.    Ayam Kampung Petelur
                                          
Ayam kampung merupakan salah satu varietas dari ayam buras yang paling dikenal oleh masyarakat luas. Pengertian ayam buras meliputi seluruh ayam bukan ras atau selain ayam negeri pedaging dan petelur. Dengan demikian, yang tergolong ke dalam jenis ayam buras adalah jenis-jenis ayam kampung, ayam kedu, ayam nunukan, dan ayam pelung. Ayam kampung, ayam kedu, dan ayam nunukan memiliki kemampuan bertelur lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung lainnya. Oleh karena itu, jenis ayam tersebut baik digunakan sebagai ayam petelur.




Ayam kampung
Ayam kampung memiliki ciri-ciri:
-       Warna bulu bervariasi, ada yang putih, kuning kemerahan, hitam, atau kombinasi dari warna-warna tersebut
-       Bentuk tubuhnya lebih kecil dibandingkan dengan ayam petelur ras dan penampilannya terlihat lebih lincah
-       Produksi telur mencapai 115/ekor/tahun dengan bobot telur 43,6 gram/butir

Ayam Kedu
Ayam kedu banyak dijumpai di daerah Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Ayam kedu merupakan persilangan dari ayam dorking yang dibawa Raffles dengan ayam buras daerah Dieng. Berdasarkan warna bulunya ayam kedu dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu ayam kedu hitam, kedu putih, dan kedu campuran (misalnya warna bulu blorok lurik). Dari ketiga ayam kedu tersebut, yang paling disukai adalah ayam kedu hitam. Ayam kedu petelur yang baik mempunyai ciri-ciri fisik sebagai berikut:
-       Jenggernya bergerigi 6-9 buah dan jika besar biasanya letaknya terkulai ke samping. Sementara, bentuk kepalanya panjang dan rata
-       Panjang lehernya sedang, berbulu banyak, dan tebal
-       Dadanya tidak lebar, punggungnya rata atau agak miring ke arah ekor, sayapnya tertutup kuat, letak sayapnya rata, serta memiliki perut yang besar, lebar dan dalam
-       Pada usia dewasa, beratnya mencapai 1,4-1,6 kg. Mulai bertelur pada usia sekitar 134 hari

Kekhasan ayam nunukan terutama terlihat pada ayam jantannya. Ayam nunukan jantan berpenampakan besar, tegap, namun terlihat kurang gagah karena bulu sayap dan ekornya tidak tumbuh sempurna. Bulu ekornya pendek sehingga tampak seperti dipotong.
Bulu sayap dan ekor ayam nunukan betina tumbuh sempurna. Warna bulunya kuning agak keclokatan atau kombinasi dari warna-warna tersebut. Warna kulit dan paruh umumnya kuning. Sosok lebih kecil dari yang jantan. Pada umur dewasa, ayam nunukan betina beratnya mencapai 1,9 kg. Dan yang memiliki daya bertelur tinggi biasanya adalah yang berekor panjang.

3.    Itik Petelur

Itik petelur adalah itik yang diternakkan dengan tujuan utama menghasilkan telur. Saat ini sudah begitu banyak jenis itik petelur dengan produktivitas cukup tinggi.















4. itik alabio
Itik Alabio disebut juga itik Banar, itik ini banyak dikembangkan di Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Utaran dinamakan itik Alabio karena itik yang berasal dari Amuntai – Kalimantan Selatan ini banyak dipasarkan di Kecamatan Alabio. Itik jenis ini merupakan hasil persilangan asli Kalimantan dan itik peking. Alabio merupakan nama salah satu kota di kabupaten Hulu Sungai, Kalimantan Selatan.
Ciri-ciri itik alabio adalah sebagai berikut:
1.)  Bentuk kepala itik kecil dan membesar ke bagian bawah.
2.)  Warna paruh dan kakinya kuning.
3.)  Bentuk badan segitiga dan membesar ke bawah.
4.)  Warna bulu betinanya kuning-keabuan dan cenderung blorok (brontok). Warna bulu jantannya abu-abu kehitaman.
5.)  Mulai produktif bertelur setelah berumur 6 bulan
6.)  Jika dipelihara secara intensif mampu berproduksi mencapai 250 butir/ekor/tahun
7.)  Bobot telurnya berkisar 65-70 gram/butir






5. puyuh petelur








2.    Ayam Kampung Petelur
                                          
Ayam kampung merupakan salah satu varietas dari ayam buras yang paling dikenal oleh masyarakat luas. Pengertian ayam buras meliputi seluruh ayam bukan ras atau selain ayam negeri pedaging dan petelur. Dengan demikian, yang tergolong ke dalam jenis ayam buras adalah jenis-jenis ayam kampung, ayam kedu, ayam nunukan, dan ayam pelung. Ayam kampung, ayam kedu, dan ayam nunukan memiliki kemampuan bertelur lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung lainnya. Oleh karena itu, jenis ayam tersebut baik digunakan sebagai ayam petelur.




Ayam kampung
Ayam kampung memiliki ciri-ciri:
-       Warna bulu bervariasi, ada yang putih, kuning kemerahan, hitam, atau kombinasi dari warna-warna tersebut
-       Bentuk tubuhnya lebih kecil dibandingkan dengan ayam petelur ras dan penampilannya terlihat lebih lincah
-       Produksi telur mencapai 115/ekor/tahun dengan bobot telur 43,6 gram/butir

Ayam Kedu
Ayam kedu banyak dijumpai di daerah Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Ayam kedu merupakan persilangan dari ayam dorking yang dibawa Raffles dengan ayam buras daerah Dieng. Berdasarkan warna bulunya ayam kedu dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu ayam kedu hitam, kedu putih, dan kedu campuran (misalnya warna bulu blorok lurik). Dari ketiga ayam kedu tersebut, yang paling disukai adalah ayam kedu hitam. Ayam kedu petelur yang baik mempunyai ciri-ciri fisik sebagai berikut:
-       Jenggernya bergerigi 6-9 buah dan jika besar biasanya letaknya terkulai ke samping. Sementara, bentuk kepalanya panjang dan rata
-       Panjang lehernya sedang, berbulu banyak, dan tebal
-       Dadanya tidak lebar, punggungnya rata atau agak miring ke arah ekor, sayapnya tertutup kuat, letak sayapnya rata, serta memiliki perut yang besar, lebar dan dalam
-       Pada usia dewasa, beratnya mencapai 1,4-1,6 kg. Mulai bertelur pada usia sekitar 134 hari

Kekhasan ayam nunukan terutama terlihat pada ayam jantannya. Ayam nunukan jantan berpenampakan besar, tegap, namun terlihat kurang gagah karena bulu sayap dan ekornya tidak tumbuh sempurna. Bulu ekornya pendek sehingga tampak seperti dipotong.
Bulu sayap dan ekor ayam nunukan betina tumbuh sempurna. Warna bulunya kuning agak keclokatan atau kombinasi dari warna-warna tersebut. Warna kulit dan paruh umumnya kuning. Sosok lebih kecil dari yang jantan. Pada umur dewasa, ayam nunukan betina beratnya mencapai 1,9 kg. Dan yang memiliki daya bertelur tinggi biasanya adalah yang berekor panjang.

3.    Itik Petelur

Itik petelur adalah itik yang diternakkan dengan tujuan utama menghasilkan telur. Saat ini sudah begitu banyak jenis itik petelur dengan produktivitas cukup tinggi.















4. itik alabio
Itik Alabio disebut juga itik Banar, itik ini banyak dikembangkan di Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Utaran dinamakan itik Alabio karena itik yang berasal dari Amuntai – Kalimantan Selatan ini banyak dipasarkan di Kecamatan Alabio. Itik jenis ini merupakan hasil persilangan asli Kalimantan dan itik peking. Alabio merupakan nama salah satu kota di kabupaten Hulu Sungai, Kalimantan Selatan.
Ciri-ciri itik alabio adalah sebagai berikut:
1.)  Bentuk kepala itik kecil dan membesar ke bagian bawah.
2.)  Warna paruh dan kakinya kuning.
3.)  Bentuk badan segitiga dan membesar ke bawah.
4.)  Warna bulu betinanya kuning-keabuan dan cenderung blorok (brontok). Warna bulu jantannya abu-abu kehitaman.
5.)  Mulai produktif bertelur setelah berumur 6 bulan
6.)  Jika dipelihara secara intensif mampu berproduksi mencapai 250 butir/ekor/tahun
7.)  Bobot telurnya berkisar 65-70 gram/butir






5. puyuh petelur


Tidak ada komentar:

Posting Komentar